Dr. Ari mengungkapkan, efek pedas pada cabai dapat menyebabkan
lambung perih. Perihnya lambung disebabkan karena dinding pada lambung
yang sering ditimpa makanan pedas
menjadi lebih menipis, rapuh dan rentan terhadap infeksi. Keadaan ini
disebut dispepsia atau biasa disebut sakit maag, dimana terdapat
kumpulan gejala nyeri yang tidak nyaman di daerah ulu hati. Gejala sakit
maag yang biasa dirasakan adalah kembung, cepat kenyang, perut berasa
penuh makanan, mual dan bahkan muntah.
Menurut pengalaman Dr. Ari, bagi mereka yang sebelumnya memiliki
masalah pencernaan, diharapkan untuk tidak mengonsumsi makanan pedas
terlebih dahulu, karena terdapat pasien yang mengalami keluhan lambung,
yang setelah pemeriksaan lebih lanjut, terdapat luka pada lambung, yang
mana hal itu muncul setelah pasien mengonsumsi makanan keripik pedas
yang saat ini dijual dipasaran.
Selain itu, Ketua Bidang Advokasi Pengurus Besar Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB Papdi) tersebut mengatakan,
selain dispepsia atau sakit maag, bagi mereka yang suka makanan pedas
dapat terkena diare. Penyakit diare akut diartikan sebagai peningkatan
pengeluaran feses 200 gram per hari. Saat seseorang terkena diare, BAB
yang dikeluarkan berubah menjadi cair dan terdapat peningkatan frekuensi
lebih dari 3 kali dalam satu hari, yang terjadi selama kurang dari dua
minggu. Saran yang dapat diberikan bagi orang yang berusia tertentu atau
berusia lanjut adalah untuk tidak mengonsumsi makanan pedas yang
berlebihan.
Makanan pedas dapat menyebabkan sakit maag atau diare, tapi
sebenarnya makanan tersebut tidak memiliki efek jangka panjang. Selain
itu, disarankan juga bahwa sebaiknya seseorang yang mengonsumsi makanan
pedas berhenti pada batas toleransi masing-masing.
Jumat, 31 Oktober 2014
Sering Sakit Maag ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar