Jumat, 31 Oktober 2014

Sistem Informasi Kesehatan Karina Setia Mawar ( 1205015057 )



2.1 Pengertian
2.1.1. Sistem

Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya (2009: 1) mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sedangkan menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto : 2000) dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus Mulyanto mendefinisikan “sistema dalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” dan menurut Agus Mulyanto (2009 : 2) mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

2.1.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009: 2) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :
1.      Komponen Sistem (component), dimana suatu system terdiri dari sejumlah   komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya
2.      Batas Sistem (boundary) merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya
3.      Lingkungan Luar Sistem (environment) merupakan sesuatu di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan
4.      Penghubung Sistem (interface) merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
5.      Masukan Sistem (input) merupakan energy yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi (maintenance input), dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input)\
6.      Keluaran Sistem (output) merupakan hasil dari pemrosesan, yang berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan\
7.      Pengolah Sistem (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan
8.      Sasaran sistem merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

2.1.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Agus Mulyanto (2009:8) mengatakan bahwa sistem pun dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1.    Sistem abstrak dan sistem fisik
            Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem agama/ teologi.
            Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem computer, sistem akuntansi dan sistem transportasi
2.    Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
            Sistem alamiah (nnatural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya dan sistem rotasi bumi.
            Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem computer dan sistem manusia
3.    Sistem Tertentu dan Tak Tentu
            Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan
4.    Sistem Tertutup dan Terbuka (Open System)
            Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sebenarnya sistem tertutup tidak ada, yang ada adalah relativ tertutup. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain

2.1.1.3 Pembentukan Subsistem
·  Pengunsuran (Factoring)
Perancangan sistem menuntut keseluruhan sistem. Tetapi hal ini terlalu besar untuk dianalisa secara rinci, maka diuraikan/ dibagi atas subsistem. Sistem hasil proses pengunsuran membentuk struktur
·  Penyederhanaan (Simplikasi)
Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran dan interface dengan subsistem-subsistem lainnya, sehingga akan menyebabkan banyak interface yang harus didefinisikan. Oleh karena itu diperlukan suatu penyederhanaan pada penggambaran interface
·  Pemisahan (Decoupling)
Dua subsistem yang berhubungan sangat erat membutuhkan suatu koordimasi dan penjadwalan waktu yang ketat

2.1.1.4 Pengendalian Dalam Sistem
·  Diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback)
·  Untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan
·  Dilakukan dengan membandingkan keluaran sistem, dengan keluaran yang diinginkan
2.1.1.5 Umpan Balik
·  Umpan balik negative (negatif feedback)
Menyesuaikan penyimpangan terhadap standar. Contoh penerapan thermostat pada sistem pendingin (AC)
·  Umpan balik positif (positif feedback)
Untuk menambah kekuatan atau mendorong proses supaya memberikan hasil yang baik, tanpa harus menunggu terjadinya penyimpangan. Contoh peramalan arus saldo kasus di masa mendatang dengan membuat sistem anggaran kas pada sistem perencanaan kas
2.1.2 Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009: 15) bahwa data dan informasi merupakan sebuah pondasi untuk memahami konsep sistem informasi. Menurut Agus Mulyanto (2009 :16) mengemukakan bahwa data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna. Sedangkan pengertian informasi menurut McFadden dkk (1999) dalam buku Agus Mulyanto (2009 : 16) mengemukakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
2.1.2.1 Kualitas Informasi
Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20) bahwa suatu informasi merupakan data yang telah diolah dan bermanfaat, maka dari itu ada beberapa kualitas informasi, diantaranya :
1.      Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan
2.      Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya
3.      Tepat Waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik
2.1.3. Sehat
                        Di bawah ini merupakan definisi sehat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai berikut ;
a.       Pepkins, mendefinisikan sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang cenderung menggangunya. Badan seseorang bekerja secara aktif untuk mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga kesehatan selalu harus dipertahankan
b.      Paune (1983), mengatakan sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri (self care actions) secara adekuat. Self care resources mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual
c.       \Pender (1982), sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural

0 comments:

Posting Komentar